Temanggung (25/07/2024) – Berkat inisiatif Aigidya, mahasiswa Statistika Undip yang menjalani KKN di Desa Ngadirejo Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, pengelolaan data kelahiran anak di desa ini kini lebih modern. Dengan program yang ia gagas, “Pendampingan Manajemen Data Kelahiran Anak Menggunakan Google Form dan Spreadsheets,” para kader kini dapat menginput data secara mandiri bisa melalui smartphone maupun gadget lain dan menyimpannya langsung dalam sistem hanya dengan satu tautan.
Pendampingan dan Pelatihan Pengelolaan Data
(Sumber : Dok. Pribadi)
Program ini dimulai dengan koordinasi bersama bidan desa untuk mengidentifikasi kendala dalam pendataan manual. Selanjutnya, dikembangkan sistem digital untuk penginputan dan manajemen data. Sistem ini kemudian didemonstrasikan kepada bidan desa, perangkat desa bidang pemberdayaan perempuan, serta kader PKK dan posyandu.
Data yang diinput mencakup informasi penting seperti nama bayi, NIK bayi, jenis kelamin, tanggal lahir, alamat, nama orang tua, berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Data ini akan digunakan untuk pendataan dan perencanaan desa. Buku panduan tentang cara membuat Google Form dan mengelola data di Spreadsheets, juga disediakan untuk para kader agar mereka dapat mempelajari dan mengeksplorasi sistem lebih lanjut..
“Saya merasa sangat terbantu jika sistem ini benar-benar bisa diterapkan di desa,” kata Bu Wati, kader PKK. Bu Hesti, kader posyandu, menambahkan, “Setelah membaca buku panduannya, ternyata tidak sulit untuk dipraktikkan. Saya jadi tertarik untuk belajar lebih dalam.”
Program ini membuktikan bagaimana teknologi dapat memecahkan masalah sehari-hari dan meningkatkan efisiensi manajemen data. Dengan dukungan penuh dari kader PKK dan posyandu, sistem ini diharapkan dapat diimplementasikan secara berkelanjutan untuk mempermudah pendataan kelahiran anak di Desa Ngadirejo. Inisiatif ini tidak hanya memberikan solusi praktis, tetapi juga memberdayakan masyarakat dengan keterampilan baru. Program kerja Mahasiswa KKN UNDIP ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif di tingkat desa.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook